top of page

Artikel Basis #2 : Mengasah Pikiran Kritis Melalui Tulisan


Halo sobat BASIS! Kembali lagi dengan Artikel BASIS #2! Pada artikel kali ini, kita mengundang sosok mahasiswa berprestasi, yang bernama Mario Agritama S.W.M atau yang biasa dipanggil Kak Mario. Lahir di Kendari, 19 Agustus 2000, Kak Mario merupakan mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan dengan segudang prestasi. Salah satunya adalah Juara I LKTI Pidana Tingkat Nasional pada Unnes Law Festival tahun 2020. Tidak sampai disitu saja, Kak Mario juga telah beberapa kali menerbitkan tulisannya, salah satunya di Surat Kabar Harian Kendari Pos 2021 dengan tajuk "Korupsi Legislasi dan Penguatan Partisipasi Publik". Untuk itu, Kak Mario akan berbagi pengalamannya dengan kita semua, Khususnya terkait dunia kepenulisan.


Dibalik kesuksesan kak Mario dalam bidang kepenulisan, ternyata kak Mario baru menekuni bidang kepenulisan di awal perkuliahan. Ia menjelaskan bahwasanya di awal perkuliahan ia betul-betul mengarahkan dirinya ke bidang kepenulisan dengan mencari lingkup pertemanan yang dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya di bidang kepenulisan. Syukurnya, kak Mario memiliki sepupu yang sekampus dengan dirinya yang sudah cukup aktif di organisasi maupun di bidang kepenulisan. Sehingga sepupunyalah yang membantu dirinya untuk terjun kedunia kepenulisan.


Sebagai seorang yang telah lama berkecimpung dalam dunia kepenulisan, menurut kak Mario menulis merupakan cara kita mengedukasi masyarakat, mengadvokasi masyarakat bahwasanya ada sesuatu yang janggal atau ada sebuah masalah yang terjadi di publik saat ini. Terlebih lagi kak Mario berasal dari latar belakang hukum, maka menurutnya, dengan tulisan kita bisa menyampaikan gagasan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah bahwasanya kebijakan yang dikeluarkannya ternyata menimbulkan polemik di masyarakat. “Harapannya tulisan kita dapat dibaca oleh para stackholder sehingga dalam melihat kebijakan mereka mendapat masukan dari masyarakat luas, terutama dari kita sebagai kaum akademisi” jelasnya.


Selanjutnya, dengan banyaknya pengalaman lomba yang telah diikutinya, kak Mario tak luput memberikan langkah-langkah dalam memulai kepenulisan khususnya menulis essay. Menurutnya, dalam menulis essay ada suatu rangkaian yang harus kita lakukan, yaitu dimulai dengan membaca, kemudian menganalisis, dan barulah masuk ke tahap penulisan. Dengan membaca, kita bisa mengetahui validitas informasi yang ingin kita tulis, teori-teori yang mendukung penulisan kita, dan regulasi-regulasi yang ada. Hal itulah yang kemudian kita analisis sehingga kita bisa memberikan rekomendasi yang sesuai. Setelah semuanya rampung barulah kita masuk ke tahap penulisan. Lanjutnya, untuk menarik perhatian pembaca, kita harus menentukan target atau sasaran tulisan kita terlebih dahulu, karena target atau sasaran tulisan kita itu akan menentukan isi tulisan kita. Artinya ketika sasaran atau target kita itu masyarakat maka kita harus menggunakan bahasa yang ringan, namun jika sasaran atau target kita adalah publikasi akademik maka kita bisa menggunakan bahasa-bahasa yang lebih ilmiah. Selain itu, kita harus membuat judul yang tentunya menarik perhatian publik.


Saat menulis kita dituntut untuk berpikir kritis, dalam hal ini kak mario mengatakan bahwa salah satu kunci untuk mengasah pola pikir adalah dengan menambah pengetahuan dan wawasan seluas luasnya. Ia mengambil contoh saat demo mahasiswa, ada banyak massa yang ikut aksi namun banyak diantara mereka sebenarnya tidak tahu apa yang dipermasalahkan. Disinilah wawasan yang luas itu diperlukan, agar kita tahu apakah hal tersebut perlu disuarakan atau tidak.


Selanjutnya, keseriusan kak Mario dalam dunia kepenulisan tidak lain tidak bukan ialah sebagai persiapan untuk prospek kerja nantinya. Menurutnya membaca, menulis, dan debat merupakan 3 kemampuan yang sangat diperlukan dalam prospek kerja kita nantinya. Oleh karena itu, masa perkuliahan merupakan wadah yang tepat untuk melatih ketiga kemampuan tersebut.


Perjalanan kak Mario dalam dunia kepenulisan tidaklah mudah, ada banyak tantangan yang harus ia hadapi. Ia menerangkan bahwa ketika menjadi penulis di media, salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi yaitu kerasnya penolakan oleh pihak redaksi. Setidaknya ia pernah ditolak sebanyak lebih dari 10 kali oleh pihak redaksi. “Namun adanya penolakan ini, bisa membuat kita mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada di tulisan kita, baik itu informasi yang kurang atau data yang kurang valid” jelasnya. Kemudian Tantangan kedua yaitu kita harus selalu mengetahui perkembangan data terkini. Misalnya ketika menulis suatu hal, kita harus mengetahui apakah data ini masih berlaku atau tidak. Satu hal yang penting yaitu, “Asal tekad kita sudah bulat melakukan penulisan, saya rasa berbagai tantangan yang ada, seperti penolakan itu, bisalah untuk dihadapi, yang penting setelah menerima penolakan itu kita melakukan crosscheck kembali” tutur kak Mario.


Disamping tantangan tersebut, kak Mario juga membagikan hal menarik yang ia dapatkan ketika mengikuti lomba kepenulisan. Ia mengatakan bahwa terkadang penguji atau dewan juri mempertanyakan hal-hal diluar nalar atau yang sifatnya mengecoh. Tujuannya memang untuk membantah gagasan-gagasan yang ada di tulisan kita. Disinilah bagaimana cara kita membantah apa yang dewan juri sampaikan, “intinya kita harus berpegang teguh pada argumentasi yang ada pada tulisan kita” ungkapnya.


Selain menekuni bidang kepenulisan, kak Mario juga menggeluti dunia debat. Menurutnya kepenulisan dan debat merupakan satu korelasi yang tidak dapat dipisahkan, karena dalam debat kita tentunya harus melakukan bedah mosi, yang dimana bagi mereka yang sudah sering berkecimpung di dunia kepenulisan, maka mereka tentunya memiliki wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan mereka yang belum/jarang berada di dunia kepenulisan. Terlebih lagi ketika debat berlangsung, tentu ada saja hal di luar dari persiapan kita, disinilah keuntungan bagi mereka yang sudah sering berada di dunia kepenulisan dimana mereka memiliki cakupan pengetahuan yang lebih banyak.


Selama ini kak Mario fokus menulis di bidang hukum, namun jika ditanya apakah tertarik menulis di bidang lain? “Tentunya tertarik, namun dalam waktu dekat ini saya rasa belum” jawabnya. Lanjutnya, ia memegang sebuah prinsip bahwa ketika kita ingin menyampaikan suatu gagasan, maka haruslah balance dengan latar belakang kita. Saat ini kak Mario masih fokus pada isu-isu di bidang hukum, karena memang ia berasal dari latar belakang hukum. Namun ia menambahkan, jika pengetahuannya bertambah maka tidak menutup kemungkinan ia akan menulis di luar bidang hukum.


Selanjutnya Kak Mario memberikan saran dan tips bagi pemula dalam dunia kepenulisan. Menurutnya, yang pertama itu jangan terlalu berambisi, banyak bersabar karena semua ada prosesnya. Kemudian biasakanlah untuk menulis, karena ketika kita sudah terbiasa maka hal itu akan meningkatkan kualitas tulisan kita. Tips berikutnya yaitu jangan pernah malas membaca, karena tidak mungkin kita menulis sesuatu ketika bahan bacaan kita minim, mungkin yang hanya bisa kita tulis itu sekedar pandangan subjektif. Terakhir, perbanyak diskusi dengan orang yang sudah sering menulis. Kita bisa belajar banyak dari pengalaman-pengalaman mereka dan menjadikan hal tersebut sebagai motivasi.


Di akhir wawancara, Kak Mario menyampaikan pesan untuk para pembaca Artikel Basis khususnya bagi para anggota UKM BASIS FISIP UNHAS yaitu “Janganlah hanya berfokus pada debat saja, teman-teman juga harus melakukan kepenulisan, karena hal itu akan sangat menunjang cara berpikir teman-teman sehingga argumen teman-teman akan lebih logis”. Di akhir kata Kak Mario mengutip salah satu ungkapan yaitu “Sebaik-baiknya manusia ialah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”. Jadi bagaimana cara kita bisa bermanfaat dengan manusia lain, yaitu “Salah satunya bisa kita salurkan melalui tulisan-tulisan kita” tutup Kak Mario.


116 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


Post: Blog2_Post
bottom of page