top of page

Artikel Basis #1 :Bincang-Bincang Bareng Kak Icha

Updated: Jan 16, 2021



Halo sobat BASIS! Pada artikel pertama BASIS, kita mengundang sosok mahasiswi yang cantik dan berprestasi, namanya Annisa Apriliani atau yang lebih akrab dengan sapaan kak Icha.


Siapa yang tidak kagum dengan sosok kak Icha? Wanita yang lahir pada 27 April 1999 di Makassar ini telah banyak mendulang prestasi. Terlebih lagi dalam dunia debat, ada begitu banyak kejuaraan debat yang telah diraih oleh kak Icha. Salah satunya adalah juara 3 dalam Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI).


Untuk itu, Kak Icha akan berbagi pengalamannya dengan kita semua, Khususnya terkait dunia debat.


Kak Icha menjelaskan bahwasannya debat bukanlah hal yang baru di Indonesia jadi secara kompetitif memang debat itu sudah diakui KEMENDIKBUD sendiri. Namun, awalnya pemerintah hanya berfokus pada lomba debat bahasa Inggris, dengan harapan anak Indonesia dapat mencapai kancah Internasional. Seiring berjalannya waktu, dalam 3 tahun terakhir pemerintah akhirnya memutuskan untuk membuat lomba debat dengan versi Indonesia yang disebut dengan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI).


Selanjutnya, menurut pengalaman kak Icha dalam mengikuti lomba debat, kita harus memiliki persiapan yang matang melalui latihan rutin serta melatih penggunaan tata bahasa indonesia yang lebih baik, apik, dan tertata. Dari segi substansi, sangat penting untuk mempersiapkan materi dan mempelajari mosi-mosi yang potensial. Hal lainnya yang tidak boleh dilupakan yaitu mencatat. Catatan diperlukan agar kita tidak mudah lupa akan poin-poin penting yang akan akan kita sampaikan.


Membangun argumen merupakan salah satu hal yang biasanya ditakuti seseorang saat mengikuti lomba debat. Untuk itu sangat penting untuk berlatih dengan mosi yang beragam.

"Terkadang kita menjadi bingung dalam menyampaikan argumen karena kita memiliki banyak argumen di dalam kepala kita. Namun sebenarnya hal itu bisa diatasi dengan mengemas argumen yang banyak tersebut menjadi satu atau dua argumen kompleks," jelas kak Ica.


Selain itu, kak icha juga mengutarakan bahwa terdapat berbagai macam/jenis lomba debat bahasa Indonesia, mulai dari debat konstitusi, debat parlementer, maupun debat ilmiah. Maka dari itu, kita perlu untuk mencari tau terlebih dahulu jenis lomba apa yang akan diikuti, agar kita memiliki kesiapan yang matang.


Tak jarang menurut beberapa orang, terkadang mosi di dalam lomba debat dapat memberatkan salah satu pihak.  Namun, menurut kak Icha kembali bahwasanya mosi dalam pertandingan itu pastinya sudah balance/seimbang karena mosi pasti telah didiskusikan oleh panitia.

"Tanamkan mindset bahwa mosi tidak akan berat sebelah dan jika mendapat mosi yang dirasa tidak adil maka jangan panik dan pikirlah argumen yang potensial," tutur kak Icha.


Selain itu dalam berdebat, kita tidak harus selalu menentang semua poin lawan, bisa saja kita sepakat dengan poin lawan. Namun, yang harus kita lakukan adalah membuat poin yang jauh lebih baik dari lawan. Kita pun harus belajar untuk membuat poin sanggahan dengan baik. Hal penting lainnya adalah selalu meminta feedback dari juri setelah pertandingan, agar kita tau apa yg kurang dari argumen kita serta apa pula yang perlu ditambahkan. Perbanyak insight sebelum terjun dalam lomba debat juga akan sangat membantu kita dalam berdebat.


Tak hanya itu saja, terdapat hal penting terakhir yang harus kita ketahui, yaitu manfaat yang bisa didapat melalui debat. Menurut kak icha, banyak sekali manfat yang bisa didapatkan dari debat dikehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah kita dilatih agar lebih terasah dalam memikirkan suatu masalah dari berbagai perspektif atau dari dua sisi. Dengan begitu, maka kita dapat lebih memahami situasi orang lain dan memudahkan kita dalam membuat keputusan. "Selain itu, berdebat juga sangat membantu dalam bidang akademik seperti dalam hal menulis paper, dll" tambah kak icha.


Adapun pesan kak Icha untuk teman-teman BASIS agar selalu berlatih, dan jangan takut untuk mengikuti lomba.

"Jangan takut di coba saja dulu. Jangan berorientasi dihasilnya saja, tapi di prosesnya. Kalian harus menikmatinya," tutup kak Icha.


103 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page